Amra Babic namanya, wanita berusia 43 tahun ini terpilih menjadi wali kota pertama dari kaum wanita yang menggunakan hijab di negara Eropa.
“Islam sangat jelas menghargai wanita. Islam memberikannya tempat
dalam ruang publik dan semua yang menginterpretasikan Islam dengan
benar, tahu bahwa inilah salah satu caranya,” ujar Babic. Ia juga
mengatakan jilbab seharusnya tak menjadi penghalang. Dengan penuh
percaya diri, ia menilai tempat untuk negaranya adalah diantara
negara-negara modern Eropa. Eropa, menurutnya, akan mengerti mereka
harus menghargai orang-orang yang menghargai identitasnya sendiri.
Bosnia membuktikan kepada dunia atas terpilihnya perempuan pertama yang menjadi wali kota, bahkan yang pertama di negara itu dan Eropa yang menggunakan hijab. Amra Babic namanya terpilih menjadi wali kota Visoko sejak bulan Oktober lalu. Bangga karena terpilih, Babic menyatakan hal itu menjadi sebuah model baru untuk Islam dan Eropa.
“Ini adalah sebuah kemenangan besar untuk demokrasi. Rakyat saya menunjukkan semangat terbuka yang besar, karena mereka memilih saya sebagai wanita pertama yang menjadi wali kota sekaligus yang menggunakan jilbab. Ini adalah sebuah model untuk Eropa, bahkan untuk Timur dan Barat yang bertemu disini, di Bosnia,” katanya.
Kemenangan Babic disambut gembira oleh warga Visoko. Kepercayaan warga atas dirinya dinilai Babic merupakan bukti bahwa agama Islam tahu bagaimana memperlakukan wanita.
Kemenangan Babic disambut gembira oleh warga Visoko. Kepercayaan warga atas dirinya dinilai Babic merupakan bukti bahwa agama Islam tahu bagaimana memperlakukan wanita.
Ibu sekaligus Menteri Keuangan
Wanita berusia 43 tahun itu adalah seorang ibu dari tiga anak dan memiliki latar belakang sebagai ekonom. Sebelumnya, Babic menjabat menteri keuangan di distrik Zenica. Kini, dengan jabatan barunya, semangat ptimisme pun turut diretasnya. “Saya tidak akan pernah menyalahgunakan politik untuk agama. Jika saya mempunyai kekuatan untuk melindungi hak saya sendiri, saya akan mendapat kekuatan untuk melindungi hak-hak orang lain,” tuturnya. Pengakuan tersebut bukan tanpa alasan. Ia mengaku memutuskan untuk mengenakan jilbab setelah kematian suaminya, dan Babic merasakan betapa Tuhan dalam agama yang dianutnya menolongnya bangkit dari keterpurukan setelah suaminya meninggal.
Wanita berusia 43 tahun itu adalah seorang ibu dari tiga anak dan memiliki latar belakang sebagai ekonom. Sebelumnya, Babic menjabat menteri keuangan di distrik Zenica. Kini, dengan jabatan barunya, semangat ptimisme pun turut diretasnya. “Saya tidak akan pernah menyalahgunakan politik untuk agama. Jika saya mempunyai kekuatan untuk melindungi hak saya sendiri, saya akan mendapat kekuatan untuk melindungi hak-hak orang lain,” tuturnya. Pengakuan tersebut bukan tanpa alasan. Ia mengaku memutuskan untuk mengenakan jilbab setelah kematian suaminya, dan Babic merasakan betapa Tuhan dalam agama yang dianutnya menolongnya bangkit dari keterpurukan setelah suaminya meninggal.
Islam adalah agama terbesar di Bosnia, yang dianut oleh 40 persen atau sekitar 3,8 juta jiwa. Agama Kristen Ortodoks
Bosnia-Serbia berada di urutan kedua dengan jumlah penganut 31 persen, sementara urutan ketiga adalah Katolik Roma-Kroasia yang berjumlah 10 persen. Muslim Bosnia sebagian besar adalah suni hanafi yang merupakan Islam moderat.
Bosnia-Serbia berada di urutan kedua dengan jumlah penganut 31 persen, sementara urutan ketiga adalah Katolik Roma-Kroasia yang berjumlah 10 persen. Muslim Bosnia sebagian besar adalah suni hanafi yang merupakan Islam moderat.
::Description: Kisah Wali Kota Pertama Eropa yang Berhijab, Rating: 4.5, Reviewer: Unknown, ItemReviewed: Kisah Wali Kota Pertama Eropa yang Berhijab
Sebuah kemenangan demokrasi sejati, disini kita bisa mrlihat betapa rakyat sangat menginginkan arah yang lebih baik dalam berdemokrasi tanpa ada tendensi terhadap apapun.
BalasHapuskunjungan balik sob>>http://berita-inc.blogspot.com
Semoga Amra Babic selalu diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugasnya sebagai walikota...
BalasHapussebenarnya memang tidak perlu melihat siapa yang memimpin entah laki - laki atau perempuan. yang terpenting adalah bagaimana cara dia memimpin... seperti perubahan dan cara memimpin pak jokowi - ahok dalam memimpin DKI... berani menolak apa yang selama ini sudah terjadi dan merugikan rakyat dan negara...
BalasHapus